Pembelian
1.
Proses
Keputusan Membeli
Para ahli telah merumuskan proses pengambilan
keputusan model lima tahap, meliputi:
·
Pengenalan masalah.
Proses pembelian dimulai saat pembeli
mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau
eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan
seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal
misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat
sehingga terangsang rasa laparnya.
·
Pencarian informasi
.
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen
yaitu:
Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan
kenalan.
Sumber
komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
Sumber
publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
Sumber
pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
·
Evaluasi alternatif.
Konsumen memiliki sikap beragam dalam
memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari.
Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring
melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.
·
Keputusan pembelian.
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap
orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat
pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat
pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu:
keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan
keputusan metode pembayaran.
·
Perilaku pasca pembelian.
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca
pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang
tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.
2.
Memilih Alternatif Terbaik
Dalam hal pembelian yang telah direncanakan, biasanya konsumen telah
memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang hendak mereka beli.
Misalnya pengetahuan tentang merek, tentang harga, kemasan, keandalan,
pelayanan dan lain sebagainya. Perhatian utamanya adalah pada barang-barang
yang biasa atau terbiasa dia konsumsi/gunakan kecuali ada rangsangan-rangsangan
tertentu dari produk substitusi sehingga si konsumen melihat manfaat lebih dari
produk substitusi tersebut. Pembelian yang tidak direncanakan : terjadi karena
konsumen melihat atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama produk yang
mereka beli.
Ada empat sudut pandang dalam menganalisis
pengambilan keputusan konsumen:
a. Sudut
Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan
secara rasional, yang mengetahui semua alternative produk yang tersedia dan
harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan
dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat
mengidentifikasikan satu alternative yang terbaik, disebut economic man.
b. Sudut
Pandang Kognitif
Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai
problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan
mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu
berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak
produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man,
seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan
dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya
(heuristic) pada keputusan yang memuaskan.
c. Sudut
Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong utama,
sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha
mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang
menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.anggapan emotional man itu
tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya
lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
Model Sederhana untuk menggambarkan
pengambilan keputusan konsumen.
d. Pengaruh
Eksternal
Usaha-usaha pemasaran Lingkungan social
budaya: keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas social, budaya
dan sub budaya
e. Pengambilan
Keputusan Pada Konsumen
·
Sadar akan
kebutuhan
·
Mencari sebelum
membeli
·
Mengevaluasi
alternative
f. Area
psikologis
·
Motivasi
·
Persepsi
·
Pembelajaran
·
Kepribadian
·
Sikap
g. Perilaku
Setelah Keputusan Pembelian
·
Percobaan
·
Pembelian ulang
3. Memilih Sumber-sumber Pembelian
Sumber-Sumber Pembelian
Intern :
1. Motivasi
Merupakan kebutuhan
yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan
kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul
dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa
tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu
kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk
diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
2. Belajar
Proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan
suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Sewaktu orang berbuat, mereka
belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang
bersumber dari pengalaman.
Melalui perbuatan dan
belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan
deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap,
menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan
emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu
terhadap beberapa obyek atau gagasan.
3. Kepribadian
Keputusan pembelian
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, tahapan daur
hidup,pekerjaan,situasi ekonomi,gaya hidup,serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup
keluarga.Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa ang dibelinya.Situasi ekonomi
seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk.
Sumber-sumber Pembelian
ekstern.
1)
Kebudayaan
faktor budaya adalah
salah satu pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku konsumen. Setiap
kebudayaan masing-masing terdiri dari sub-budaya sub-budaya yang lebih kecil
lagi,yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih jelas untuk para
anggotanya. Adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling
mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh
naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
2)
Kelompok Sosial dan Refrensi
Pada umumnya konsumen
sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya tentang produk apa
yang harus dibeli.
Factor social terdiri
dari 3 bagian, yaitu :
·
Kelompok acuan, adalah semua kelompok
yang memiliki pengaruh langsung terhadap sikap / perilaku seseorang. Dengan
pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat
keputusan konsumsi.
·
Keluarga adalah organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga,
tergantung pada produk, iklan dan situasi.
·
Peran meliputi kegiatan yang diharapkan
akan dilakukan seseorang suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan
status pemakainya.
3)
Keluarga
Keluarga dapat
mempengaruhi perilaku konsumen. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga tergantung
pada produk, iklan dan situasi.
No comments:
Post a Comment