Deby
Alfianti (12213097)
Primadianty
putri (16213926)
Siti
Afshokhus (18213517)
3EA29
Dampak Sampah Terhadap
Lingkungan dan Cara Pengolahannya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah adalah suatu
barang yang sudah tidak terpakai lagi dan tidak digunakan lagi. Apabila tidak
di tangani dengan benar dapat merusak lingkungan, menimbulkan bau
yang tidak sedap, sumber berbagai macam penyakit, penyumbatan saluran air, dan
juga dapat menyebabkan banjir. Jika dibiarkan terus menerus tanpa adanya
pengolahan sampah yang benar maka lingkungan akan rusak dan tentu saja
berbahaya bagi makhluk hidup yang berada dilingkungan tersebut.
Sebelum sampah tersebut
diolah menjadi hal yang lebih bermanfaat, ada baiknya kita dapat mengetahui
jenis sampah yang akan diolah. Apakah sampah tersebut termasuk dalam kategori
sampah organik yaitu sampah sisa-sisa makanan yang dapat di jadikan kompos,
pupuk dll. Atau sampah anorganik seperti sampah plastik yang dapat di jadikan
kerajinan tangan atau di daur ulang. Dengan mengetahui jenis-jenis sampah akan
mempermudah dalam proses pengolahan sampah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas maka rumusan masalah karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana
dampak yang ditimbulkan sampah terhadap lingkungan dan bagaimana cara
pengolahan sampah yang benar.
1.3 Tujuan Penulisan
· Mengetahui
jenis dan sifat sampah.
· Mengetahui
pengaruh sampah terhadap lingkungan.
· Mengetahui
cara pengolahan sampah yang benar.
1.4 Manfaat Penulisan
· Masyarakat
sadar akan kebersihan lingkungan.
· Banyak
kreativitas yang dapat dihasilkan oleh masyarakat dari hasil pengolahan sampah.
· Lingkungan
menjadi bersih dan nyaman.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sampah
Aktifitas manusia dalam
memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna
lagi sehingga diperlakukanya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Sampah
adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang
sebagai sisa dari sesuatu proses yang dihasilkan dari aktifitas manusia.
Sumber sampah umumnya
berasal dari perumahan dan pasar. Sampah menjadi masalah penting untuk kota
yang padat penduduknya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas
daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan
tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan
kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari
sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir
(TPA).
2.2 Klasifikasi Sampah
A. Sampah
berdasarkan sumbernya
(1) Sampah rumah tangga
Sampah yang berasal dari kegiatan rumah
tangga.
(2) Sampah komersial
Sampah yang berasal dari kegiatan
komersial seperti pasar, pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan,
bengkel, kios, pendidikan dan sebagainya.
(3) Sampah bangunan
Sampah yang berasal dari kegiatan bangunan
termasuk pemugaran dan pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu
bata, genteng, dan sebagainya.
(4) Sampah fasilitas umum
Sampah yang berasal dari pembersihan dan
penyapuan jalan trotoar, lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh
jenis sampah ini adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, debu,
dan sebagainya.
B. Sampah
berdasarkan jenisnya.
(1) Sampah organik (bersifat degradabel)
Sampah organik adalah jenis sampah yang
sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau
kotoran) sampah ini mudah diuraikan oleh jasad hidup khususnya
mikroorganisme. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran,
dedaunan dan sebagainya.
(2) Sampah anorganik (non degradabel)
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang
tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit
untuk diuraikan oleh jasad renik. Contoh sampah anorganik adalah plastik,
gelas atau kaca, botol.
(3) Sampah berbahaya
Sampah Berbahaya adalah sampah yang
beracun penyabab infeksi, mempunyai sifat korosif. Korosif adalah sifat suatu
subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memeroleh dampak
negatif. Sampah ini biasanya berasal dari limbah pabrik yang merusak sungai
setempat karena memiliki racun. Sampah ini sangat memengaruhi linkungan dan
mengakibatkan kerusakan yang merugikan bagi kehidupan makhluk hidup. Contoh
sampah berbahaya adalah logam, pestisida, zat kimia, sisa perindustrian.
2.3 Dampak Sampah terhadap Kesehatan Lingkungan
A. Pencemaran lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan
darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh
sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan
menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja
menurunnya estetika (tak sedap di pandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkan misalnya mengeluarkan bau yang
tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbon
monoksida (CO), karbo dioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas
belerang,amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari
bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker.
Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya
perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan
mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan
berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang
masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur
penduduk dan mata air, jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan
beracun) misalnya air raksa (merkuri), crhom, timbal, cadmium, maka akan berbahaya
bagi manusia, karzena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi,
kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
B. Penyebab penyakit
Sampah yang banyak mengandung makanan busuk, sudah pasti merupakan sarang
hidupnya Bakteri Coli. Sehingga apabila sampah ini menumpuk di saat musim
hujan, tentunya akan menimbulkan wabah muntaber atau diare, demam
berdarah dan lain sebagainya..
Sampah juga bisa mengundang datangnya kawanan tikus dan
serangga yang bisa menyebabkan berbagai penyakit pencernaan, penyakit
kuning, penyakit cacing perut , malaria dan lain sebagainya.
C. penyumbatan saluran air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika hujan turun akan
terbawa ke got atau sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir.
Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got dimusim hujan menjadi
mampet karena penduduk membuang sampah disembarang tempat.
D. Dampak sosial terhadap masyarakat
(1) Kerukunan
Permasalahan
sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat tinggal nya dan
mencemari lingkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya.
(2) Kesanggupan
Tiap warga
hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya.,
misalnya memisahkan sampah organik dengan sampah anorganik, memisahkan sampah
yang beracun dan yang tidak beracun. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang
sulit jika setiap warga memiliki kesadaran dan kesanggupan untuk melakukannya.
E. Dampak sampah terhadap keadaan sosial ekonomi
· Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menimbulkan lingkungan yang tidak
menyenangkan.
· Memberikan dampak negatif terhadap keparawisataan.
· Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat.
· Instrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pen
2.4 Manfaat Sampah
Walaupun mengotori
lingkungan, ternyata sampah juga dapat memberikan manfaat. Manfaat itu antara
lain sebagai berikut:
a.
Pengisi Tanah
b.
Sumber Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat
dari bahan organik/makhluk hidup yang telah mati dan mengalami pembusukan oleh
mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari semula.
c. Sumber
Humus
Kehadiran senyawa organik dalam bentuk
humus di dalam tanah dapat mempertahankan sifat fisik tanah. Dengan sifat fisik
yang baik, maka kegunaan tanah menyerap dan mempertahankan air dapat terjadi
dengan baik.
d. Media
Penanaman Jamur
Pengunaan media dengan sampah memberikan
hasil yang memuaskan. Misalnya, media jamur merang, jamur ”Shiitake” dan jamur
tiram putih tumbuh dengan baik pada bahan organik yang terdapat pada kompos.
e. Penyubur
Plankton
Plankton adalah makanan utama ikan yang
terdiri dari hewan dan tumbuhan bersel tunggal. Kolam ikan yang banyak
palnktonnya menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada ikan. Suburnya plankton
karena pemasukan bahan-bahan organik dari sampah.
f. Media
Produksi Vitamin
Salah satu jenis mikroorganisme penghasil
vitamin (vitamin B12) ternyata sangat subur pertumbuhannya di dalam media yang
dicampur dengan ekstrak sampah.
g. Bahan
Makanan Tanah
Sampah sebagai bahan makanan tanah secara
langsung (masih segar) dan melalui proses fermentasi telah digunakan
dimana-mana dengan hasil yang baik.
2.5 Pengelolaan Sampah
Sampah yang ada harus
dikelola dengan baik. Pengelolaan sampah tersebut terbagi menjadi beberapa
tahap, yaitu:
a. Pengumpulan
Sampah
Cara pengumpulan sampah dengan menggunakan
kantung. Kantung yang digunakan berasal dari kantung plastik. Jenis bahan ini
cukup kuat dan dapat digunakan berulang-ulang serta sulit dihancurkan oleh
jasad-jasad renik yang ada dalam sampah.
b. Penampungan
Penampungan sampah dapat menggunakan bak
sampah. Bak sampah dibuat secara permanen maupun non permanen.
c. Pengangkutan
Kantung-kantung sampah yang telah
terkumpul dalam bak-bak sampah, kemudian menunggu pengangkutan oleh dinas
kebersihan setempat atau sampah tersebut dapat di daur ulang yang sebelumnya
dipisahkan dahulu antara sampah organik dan sampah anorganik.
2.6 Cara Pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah
adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan dari material
sampah. Hal ini biasanya dihasilkan dari kegiatan manusia, dan dikelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan. Pengelolaan ini melibatkan
zat padat, cair, gas, atau radioaktif. Praktek pengelolaan sampah
berbeda antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda
juga perumahan dan industri.
A. Pengolahan
Sampah Organik
Sampah organik tergolong
sampah yang gampang busuk seperti sisa makanan, dedaunan dan masih banyak lagi.
Sebenarnya sampah jenis ini masih bisa kita manfaatkan lagi.
Jenis sampah organik
bisa kita manfaatkan lagi menjadi pupuk kompos. Karena sampah organik berasal
dari makluk hidup. Pengomposan yaitu zat tanaman, sisa makanan atau kertas,
bisa diolah dengan menggunakan proses biologis. Contoh dari pengelolaan sampah
menggunakan teknik ini adalah Green Bin Program (program tong
hijau) yaitu seluruh sampah organik dikumpulkan di
kantong khusus untuk di komposkan.
B. Pengolahan
Sampah Anorganik
Sampah anorganik
sebaiknya kita daur ulang kembali. Jangan membuangnya secara sembarangan,
karena jenis sampah ini tidak mudah untuk hancur.
Kita memerlukan
kreatifitas tinggi untuk mengubah sampah tersebut menjadi suatu barang yang
mempunyai nilai beda. Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari
sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.
Ada beberapa cara daur
ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi. Kedua
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang. Sampah yang biasa
dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum, kaleng baja makanan atau minuman,
kertas, koran, majalah, dan kardus. Daur ulang dari produk yang komplek seperti
komputer atau mobil lebih susah, karena bagiannya harus diurai dan dikelompokan
menurut jenis bahannya.
C. Sampah
Berbahaya
Tahap penanganan sampah
B3 (bahan berbahaya dan beracun) dari rumah tangga dimulai dari pemilahan.
Sampah B3 harus dipilah dan dipisahkan dari sampah organik dan anorganik.
Kemudian sampah B3 yang sudah terkumpul dimasukkan dalam wadah yang aman.
Pastikan menggunakan sarung tangan saat melakukannya.
Selanjutnya, jika
penganangan sampah B3 dilakukan secara terkoordinasi dengan warga masyarakat di
perumahan sekitar, maka tahap selanjutnya adalah dengan pewadahan dan
pengumpulan besar, pengangkutan dan penyimpanan sementara. Semuanya harus
dilakukan dengan metode pengelolaan sampah B3 yang sesuai dengan aturan
pemerintah dan anjuran ahli.
Dalam menyikapi sampah
B3 Sebagai warga juga konsumen perlu memiliki peran yang baik. Usahakan
mengurangi konsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya beracun, dan lebih
memilih produk ramah lingkungan. Kita juga bisa memperpanjang umur dengan
memakai suatu produk dengan pemakaian yang bijak.
Perlu diketahui juga
bahwa produsen memegang peran yang sama pentingnya. Produsen wajib mencantumkan
material yang dikategorikan sebagai kandungan berbahaya ataupun beracun pada
semua produknya. Tujuannya agar konsumen tahu cara penanganannya. Produsen juga
memiliki kewajiban untuk melakukan upaya-upaya yang dirasa perlu untuk mengolah
produk tersebut setelah digunakan. Dan jika terjadi pencemaran lingkungan, produsen
wajib bertanggung jawab untuk memulihkannya. Dengan mengetahui apa itu sampah
B3 dan peran apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulanginya, semoga keluarga
dan lingkungan kita tetap sehat dan aman untuk selamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sampah merupakan
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah memiliki dampak
yang negatif bagi kesehatan jika tidak diolah dengan baik. Sampah dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit dan merusak lingkungan. Pengolahan yang
benar adalah dengan mengetahui jenis dan karekteristik sampah itu sendiri.
Dengan pengolahan yang benar sampah dapat bermanfaat bagi lingkungan.
3.2 Saran
Cara pengendalian sampah
yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk
tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol
sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, Peraturan yang
tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para
perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya alam ini. Sebaiknya setiap
rumah tangga melakukan pembuangan sampah dengan cara memilahkan sampah sesuai
jenisnya.
No comments:
Post a Comment