I.
Membuat Ringkasan Sebuah Buku
Ekonomi (Yang Berjumlah Minimal 150
Halaman)
Pemasaran
Strategik
Fandy Tjiptono, Ph.D
Gregorius Chandra
Bab
1 Pemasaran : Definisi, Domain, dan Dinamika
Membahas lingkup,
konten, dan sekilas perkembangan pemasaran (termasuk perkembangan mutakhir kea
rah Service-Dominant Logic).
Bab
2 konsep pemasaran dan orientasi pasar
Membahas perkembangan
konsep pemasaran, perspektif baru pemasaran (seperti Relationship Marketing, Marketing Engineering, Retro-Marketing, dan Postmodern Marketing), dinamika
orientasi pasar, dan 22 hukum kekal pemasaran versi Al Ries dan Jack Trout.
Bab
3 Elemen Kunci Kesuksesan Pemasaran
Membahas elemen kunci
kesuksesan pemasaran, yakni kepuasan pelanggan, kualitas layanan, dan loyalitas
pelanggan.
Bab
4 Perencanaan Pemasaran Korporat
Membahas proses
perencanaan pemasaran korporat, termasuk tipologi strategi korporat.
Bab
5 Analisis Pasar dan Pengukuran Pasar
Berfokus pada analisis
pasar dan pengukuran pasar. Materi utama pada bab ini mencakup penentuan pasar
relevan (melalui analisis pasar dan konsep blue
ocean strategy), analisis permintaan primer, analisis permintaan selektif,
dan pengukuran pasar.
Bab
6 Segmentasi, Targeting dan Positioning
Membahas segmentasi, targeting dan positioning (STP, yang
oleh banyak akademis pemasaran dipandang sebagai core strategi pemasaran).
Bab
7 Analisis Kinerja Pemasaran
Mendeskripsikan
analisis kinerja pemasaran, termasuk analisis profitabilitas dan analisis
produktivitas, serta marketing metrics
(ukuran-ukuran kinerja pemasaran, seperti ukuran share of heart, minds & markets, profitabilitas pelanggan, dan
metrics media periklanan).
Bab
8 Strategi Pemasaran : Konsep, Lingkup dan Perkembangan
Membahas konsep,
lingkup dan dinamika strategi pemasaran. Pembahasan dalam bab ini mencakup
strategi permintaan primer (menarik pelanggan baru dan memperbesar tingkat
pembelian), strategi permintaan selektif (memperluas pasar yang dilayani,
merebut pelanggan dari pesaing, dan mempertahankan atau meningkatkan permintaan
dari basis pelanggan saat ini), proses pemilihan strategi pemasaran, strategi
pemasaran dalam tahap-tahap siklus hidup produk, strategi pemasaran kompetitif,
dan fase-fase perkembangan strategi pemasaran.
Bab
9 Branding Strategy
Membahas branding strategi,
dengan penekanan utama pada konseptualisasi merek, sekilas registrasi merek di Indonesia, keputusan kunci dalam
branding to brand or not to brand (brand name vs generic brand), brand sponsor
( national brand, private brand, mixed brand strategy), brand hierarchy
(corporate brand, family brand, individual brand, modifier), brand extension
strategy (line extension, brand extension, multibrands, new brands), multibranding,
dan brand repositioning, perspektif kelanggengan merek (termasuk
keterkaitan dan perbedaannya dengan kelanggengan produk dan perusahaan),
fenomena re-branding (motivasi, perangkap, dan strategi sukses), dan pelajaran
penting dari kasus-kasus menarik branding blunders (mulai dari masalah
pemilihan dan penerjemahan nama merek, kecerobohan dalam melakukan brand
extension, hingga kegagalan re-branding).
Bab
10 Program Manajemen Produ
Bab
11 Program Penetapan Harga
Bab
12 Program Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Bab
13 Program Penjualan dan Distribusi
Berturut-turut mengulas
program pemasaran berkaitan dengan bauran pemasaran, yakni program manajemen
produk (diantaranya topic tentang timing
memasuki pasar; sequential model dan simultaneous model dalam proses
pengembangan produk baru; kebijakan strategic dan taktikal dalam manajemen
produk; pemasaran jasa; dan pemasaran produk dalam lingkungan virtual), program
penetapan harga (mulai dari dimensi strategic dan peranan harga hingga
kebijakan strategic dan taktikal dalam penetapan harga), program komunikasi
pemasaran terintegrasi (diawali uraian tentang proses komunikasi pemasaran
terintegrasi secara umum, kemudian diikuti pembahasan spesifik masing-masing
elemen bauran komunikasi pemasaran terintegrasi), serta program penjualan dan
distribusi (mulai dari struktur saluran distribusi sampai kebijakan strategic
dan taktikal dalam distribusi).
Bab
14 Pemasaran Internasional dan E-Marketing
Menekankan dimensi
internasional dalam strategi dan program pemasaran. Empat isu pokok yang
mendapatkan tekanan khusus adalah standarisasi versus adaptasi, sensitivitas
cultural, nasionalisme dan country of
origin (seperti country of
manufacture, country of branding, consumer ethnocentrism, dan consumer animosity), serta mode of entry
(strategi memasuki pasar luar negeri). Selain itu, tpoik e-marketing juga
didiskusikan pada bab terkahir ini.
II.
Membuat
Atau Mencari Contoh
Abstraksi
ABSTRAK
Primadianty
Putri 16213926
“ANALISIS
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP NIAT BELI PADA KONSUMEN ELEVENIA (STUDI
KASUS PADA MAHASISWA GUNADARMA)”.
PI.
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2016
Kata
Kunci : Produk, Harga, Promosi, Distribusi, Niat Beli
(
xi + 53 + lampiran )
Perkembangan teknologi
mengakibatkan maraknya perkembangan toko online. Toko
online saat ini telah menjadi tren di kalangan masyarakat, hal ini terjadi
karena transaksi jual-beli melalui toko online sangat mudah dilakukan oleh
konsumen, dimana konsumen dapat melakukannya dimanapun dengan memanfaatkan
teknologi internet, semakin baik fasilitas dan pelayanan yang diperoleh
konsumen akan membuat konsumen menjadi loyal terhadap toko online tersebut. Terdapat empat
variabel independen, yaitu variabel produk, harga, promosi dan distribusi.
Variabel dependen, yaitu variabel niat beli..
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap niat beli pada
situs online Elevenia. Data diperoleh
dengan penyebaran kuisoner kepada 100 mahasiswa Universitas Gunadarma.
Perhitungan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji instrument
(uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas), uji skala likert, regresi linier
berganda (Y = 4.853 + 0.133 X1 + 0.112 X2 + 0.097 X3+ 0,653 X4 )
pengujian hipotesis ini
menggunakan SPSS 20.
Hasil
penelitian membuktikan bahwa variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3),
dan distribusi (X4) memiliki pengaruh secara simultan terhadap niat beli (Y).
Secara parsial variabel distribusi berpengaruh secara signifikan terhadap niat
beli, sedangkan variabel produk, harga, promosi tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap niat beli.
Daftar
pustaka (2007 – 2015)
III.
Menjabarkan Cara Membuat sebuah
Resensi (Teori Tentang Resensi)
Cara membuat resensi
buku yang baik dan benar
Setelah mengetahui
unsur-unsur yang harus terkandung dalam sebuah resensi buku, sekarang kita
mulai untuk membuatnya. Berikut langkah-langkah cara membuat resensi buku :
1.
Menentukan buku yang akan diresensi
Tentukan buku yang akan
anda resensi baik itu roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu
seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi.
2.
Mencatat anatomi buku
Dalam resensi juga
tercantum identitas dari buku. Catatlah identitas buku yang akan kita resensi,
seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit,
tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas, dimensi dan harga buku. Catat pula
mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi
cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya.
3.
Membaca buku dengan teliti
Membaca dengan detail
dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu
buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata
penting, dan poin poin utama di dalamnya.
4.
Membuat Ikhtisar buku
Menulis kembali gagasan
yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan
yang padu
5.
Membuat isi resensi
Selanjutnya, Pada tahap
ini kita memberikan komentar dan pandangan kita terhadap buku yang kita
resensi. Berikut langkah-langkahnya :
·
Membuat informasi umum tentang buku yang
diresensi
·
Menentukan judul resensi
·
Membuat ringkasan secara garis besar
·
Memberikan penilaian buku
·
Menonjolkan sisi lain dari buku yang
diresensi
6.
Kesimpulan
Kemukakan apa yang
diperolehnya dari buku yang diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa
cantumkan nama kamu selaku peresensi.
Unsur
– Unsur Dalam Resensi
Setiap orang bisa
membuat resensi dari suatu buku. Namun tetap dibutuhkan poin poin tertentu agar
resensi yang kita buat bisa diterima orang lain. Berikut hal-hal yang harus ada
dalam sebuah resensi buku :
1.
Identitas buku
Jika buku yang akan
anda resensi adalah buku terjemahan, akan lebih baik jika kamu menuliskan judul
asli buku tersebut. Demikian juga dengan pengarang buku tersebut. Jika buku
yang diresensi adalah buku terjemahan, kamu harus menyebutkan penulis buku asli
dan penerjemah.
2.
Judul resensi
Judul resensi harus
memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga
akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
3.
Data buku
Data buku berisi :
a.
Judul buku
b.
Pengarang
c.
Penerbit
d.
Tahun terbit beserta cetakannya
e.
Dimensi buku
f.
Harga buku
4.
Ikhtisar Isi resensi buku
Ikhtisar adalah bentuk
singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk singkat
karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan
ringkasan harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya.
5.
Kelebihan dan kekurangan buku
Penulis resensi harus
memberikan penilaian mengenai kelebihan dan kelemahan buku yang disertai dengan
ulasan secara objektif.
6.
Penutup resensi buku
Pada bagian penutup
biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku
tersebut ditujukan, serta kritik dan saran kepada penulis.
IV.
Meresensi Sebuah Karya
Judul :
Hatta, Jejak yang Melampaui Zaman
Tim Penyunting :
Arif Zulkifli, Bagja Hidayat, Dwidjo U. Maksum, Redaksi KPG
Penerbit :
KPG
Cetakan :
pertama, September 2010
Tebal :
172
Mohammad Hatta lahir
pada 12 Agustus tahun 1902 di Aur Tajungkang Mandianin, Bukittinggi. Bisa
dibilang, dia adalah pemimpin bangsa Indonesia yang paling banyak menghasilkan
tulisan. Sejak muda, tulisan-tulisannya telah diterbitkan di majalah-majalah.
Beliau juga menerbitkan buku-buku. Begitu banyak tulisannya yang seperti
ramalan menjadi kenyataan. Ramalan tajam itu bersumber dari kajian luasnya
terhadap sejarah dunia
Mohammad Hatta adalah sosok yang kuat dalam tiga hal
:
Seorang
religius
Semasa kecilnya Hatta
belajar mengaji kepada Syekh Mohammad Djamil Djambek sampai
mengkhatamkan Al-Qur’an. Tak pernah alpa menghadiri majelis beliau di surau,
selepas belajar di Europeesche Lagere School (ELS). Saat belajar di Meer
Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Padang, Hatta juga memperoleh bimbingan
agama dari Haji Abdullah Ahmad. Bersamaan dengan itu Hatta mengenal Jong
Sumatranen Bond dan mendengarkan ceramah dari tokoh-tokoh agama dan pergerakan.
Selama hidupnya Hatta
dikenal sebagai sosok yang taat agama, menjaga sholat dan menghargai waktu,
selain kesederhanaannya. Saat pengasingannya bersama Sutan Sjahrir di Banda,
hari-harinya dihabiskan dengan diskusi, jalan-jalan ke perkebunan, belajar,
membaca buku dan menulis untuk untuk surat kabar. Bahkan saking disiplinnya,
Hatta dijadikan jam bagi para pekerja perkebunan pala. Mereka menandai kemunculan
Hatta sebagai jam lima, yang berarti saatnya berhenti bekerja. Kelak,
pemahamannya terhadap nilai-nilai agama juga mempengaruhi cara dan sikapnya
dalam kesehariannya maupun berpolitik.
Seorang
akademisi
Pendidikan tinggi Hatta
adalah Rotterdamse Handelshogeschool – sebuah sekolah ekonomi bergengsi di
Belanda. Hatta masuk saat usia 19 tahun. Di sanalah Hatta bertemu dengan sesama
pelajar Indonesia yang memiliki semangat untuk memerdekakan Indonesia dari tangan
Belanda melaui wadah Perhimpunan Indonesia. Hatta pernah menjadi ketuanya.
Jadilah Hatta sebagai seorang doktor ekonomi dan aktivis pergerakan. Sikapnya
yang tegas menentang penjajahan kolonial membuatnya dipenjara oleh pemerintah
Belanda.
Ia menaruh perhatian
yang tinggi dalam ilmu pengetahuan. Kecintaannya terhadap buku sudah tidak
perlu diragukan lagi. Bacaan bukunya melimpah. Itulah amunisinya, untuk membuat
tulisan-tulisanya menjadi senjata yang tajam dan menggetarkan. Apalagi Hatta
juga fasih berbahasa Belanda, Inggris, Perancis dan Jerman, membuat tulisan dan
pidatonya memiliki gaung internasional.
Uniknya, emas kawin untuk menikahi istrinya, Rahmi,
pada November 1945 adalah buku! Buku Alam Pikiran Yunani yang ditulisnya
sendiri. Memang Hatta! Sedangkan perhatiannya terhadap dunia ekonomi hadir
lewat koperasi yang kita kenal hingga saat ini.
Seorang
negarawan
Ia mencintai negerinya.
Bersama Sukarno ia menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya
mereka dikenal sebagai Dwitunggal karena menjadi presiden dan wakil presiden
Indonesia. Tetapi mereka berbeda dalam banyak hal. Pertentangan mereka tampak
jelas ketika Sukarno menolak mengesahkan Maklumat X yang diteken Hatta untuk
meletakkan sistem multipartai dan demokrasi parlementer. Tahun 1956 Sukarno
malah mencanangkan Demokrasi Terpimpin sambil berseru, “Marilah sekarang kita
kubur semua partai.”
Hatta mengecam konsep
Sukarno ini sebagai bentuk kediktatoran. Dan perpecahan pun tak terelakkan.
Akhirnya, tahun 1956 Hatta mengundurkan diri dari pemerintahan.
Meski tidak lagi di
pemerintahan, Hatta tak kehilangan kekritisannya. Lewat forum-forum dan
tulisan-tulisannya di media massa ia mengkritik sikap politik Sukarno dan
pengelolaan Negara yang tidak semestinya. Akibatnya pada tahun 1960 sejumlah
surat kabar dibredel penerbitannya. Selanjutnya Hatta menggunakan cara menulis
surat pribadi kepada Sukarno agar tak menyusahkan orang lain. Ini dilakukannya
pada tahun 1957-1965, saat Sukarno menjadikan dirinya sendiri sebagai presiden
seumur hidup.
Hatta, di antara bapak
pendiri bangsa, bersama-bersama yang lain merasakan suka dukanya perjuangan
untuk kemerdekaan Indonesia. Pembuangannya ke Banda, Bangka dan Digul pun tetap
memiliki kesan dan pesan berharga. Seseorang dengan pendidikan eropa, tapi tak
kehilangan jati dirinya. Kaulah anak cie pamainan mato (anak yang pada dirinya
terpendam kebaikan, dan perangainya mengundang rasa sayang). Tak salah jika
bangsa Belanda pun menamakan salah satu jalannya dengan namamu, Mohammed
Hattastraat.
Biodata
Mohammad Hatta
Nama :
Dr. Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Lahir : Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980
Istri : (Alm.) Rahmi Rachim
Anak : Meutia Farida, Gemala. Halida
Nuriah
Gelar Pahlawan : Pahlawan Proklamator RI tahun 1986
Pendidikan :
·
Europese Largere School (ELS) di
Bukittinggi (1916)
·
Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di
Padang (1919)
·
Handel Middlebare School (Sekolah
Menengah Dagang), Jakarta (1921)
·
Gelar Drs dari Nederland
Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
Karir :
·
Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang
(1916-1919)
·
Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta
(1920-1921)
·
Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda
(1925-1930)
·
Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan
Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)
·
Ketua Panitia (PNI Baru) Pendidikan
Nasional Indonesia (1934-1935)
·
Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah
Bala Tentara Jepang (April 1942)
·
Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945)
·
Wakil Ketua Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945)
·
Proklamator Kemerdekaan Republik
Indonesia (17 Agustus 1945)
·
Wakil Presiden Republik Indonesia
pertama (18 Agustus 1945)
·
Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri
dan Menteri Pertahanan (Januari 1948 - Desember 1949)
·
Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi
Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana
(1949)
·
Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri
dan Menteri Luar Negeri Kabinet Republik Indonesia Serikat (Desember 1949 -
Agustus 1950)
·
Dosen di Sesko Angkatan Darat, Bandung
(1951-1961)
·
Dosen di Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta (1954-1959)
·
Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi
IV tentang masalah korupsi (1969)
·
Ketua Panitia Lima yang bertugas
memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)